Senin, 04 Oktober 2010

TIPS UNTUK ANAK


Anak pra-sekolah (usia 3-5 tahun) punya ketertarikan yang besar soal waktu. Yang akan pertama mereka tanyakan saat menjejakkan kaki di lorong-lorong pertokoan adalah, “Kapan kita bisa pulang?” Meski rata-rata anak baru bisa membaca jam di kelas 2 (dua) SD, anak-anak yang lebih kecil sudah mulai bisa menangkap konsep “Nanti” dan “Segera”. Berikut ini Tips Membantu Si Kecil Belajar Tentang Waktu:
1. Beri Dia Perbandingan. Kalau Anda bilang makan malam akan siap dalam lima menit, jelaskan, “Itu hampir sama dengan satu putaran lagu kesayanganmu.”
2. Belajar Dari Bacaan. Hampir semua buku bergambar bisa dipkai untuk melakukan pembahasan tentang waktu. Saat membaca bersama, tanyakan padanya, “Sekarang ini, pagi atau malam di rumah Pooh?” atau “Berapa lama menurut kamu Tiger akan tisur?” Latihan seperti ini akan membantu dia mengerti ketika Anda harus mengatakan, “Tidak, kamu baru boleh main lagi besok.”
3. Tunjukkan dan Jelaskan. Biarlah dia yang merobek halaman kalender (angka) setiap malam untuk menandai perjalanan waktu. Biarkan dia juga yang mengatur timer untuk memanggang kue, atau berikan di stopwatch untuk melihat berapa blok yang bisa Anda lalui bersamanya dalam 10 menit. Jangan kaged lho kalau dia kemudian bilang, “Lima menit lagi deh!” ketika Anda menyuruhnya membereskan mainannya.

Anak pra-sekolah (usia 3-5 tahun) punya ketertarikan yang besar soal waktu. Yang akan pertama mereka tanyakan saat menjejakkan kaki di lorong-lorong pertokoan adalah, “Kapan kita bisa pulang?” Meski rata-rata anak baru bisa membaca jam di kelas 2 (dua) SD, anak-anak yang lebih kecil sudah mulai bisa menangkap konsep “Nanti” dan “Segera”. Berikut ini Tips Membantu Si Kecil Belajar Tentang Waktu:
1. Beri Dia Perbandingan. Kalau Anda bilang makan malam akan siap dalam lima menit, jelaskan, “Itu hampir sama dengan satu putaran lagu kesayanganmu.”
2. Belajar Dari Bacaan. Hampir semua buku bergambar bisa dipkai untuk melakukan pembahasan tentang waktu. Saat membaca bersama, tanyakan padanya, “Sekarang ini, pagi atau malam di rumah Pooh?” atau “Berapa lama menurut kamu Tiger akan tisur?” Latihan seperti ini akan membantu dia mengerti ketika Anda harus mengatakan, “Tidak, kamu baru boleh main lagi besok.”
3. Tunjukkan dan Jelaskan. Biarlah dia yang merobek halaman kalender (angka) setiap malam untuk menandai perjalanan waktu. Biarkan dia juga yang mengatur timer untuk memanggang kue, atau berikan di stopwatch untuk melihat berapa blok yang bisa Anda lalui bersamanya dalam 10 menit. Jangan kaged lho kalau dia kemudian bilang, “Lima menit lagi deh!” ketika Anda menyuruhnya membereskan mainannya.



Tips Membantu Anak Tenang Menghadapi Ujian

 


Hari-hari menjelang ujian bisa jadi sangat melelahkan bagi anak karena mungkin saja anak sudah try out sejak jauh-jauh hari. Selain itu keharusan lulus bisa menjadi tekanan yang akan menambah beban mental. Anak yang seharusnya berada dalam kondisi prima menjelang ujian mungkin justru mengalami stres. Anda bisa membantu mengatasi perasaan tertekan yang berlebihan menjelang ujian. Berikut ini Tips yang bisa Anda lakukan:
1. Tunjukkan Perspektif Positif. Ujian memang menentukan tapi beri pengertian kepada anak agar tidak menganggap ujian sebagai persoalan hidup dan mati. Tunjukkan dukungan bahwa ank bisa mengerjakan semua soal dengan baik.
2. Persiapan Optimal. Pastikan anak tahu betul bentuk tes yang akan diujikan sehingga dia bisa melakukan persiapan optimal. Misalnya berapa lama waktu yang diberikan untuk masing-masing jenis mata pelajaran? Apakah ada rehat di antara 2 ujian? Apakah bentuk soal berupa pilihan ganda atau esai?
3. Bersikap Mendukung. Pagi di hari ujian, jangan bawel dan hindari adu pendapat sehingga anak bisa memulai hari pentingnya dengan tenang. Untuk meminimalkan keributan di pagi hari, minta anak untuk menyiapkan segala perlengkapan ujian pada malam sebelumnya. Jika perlu, bantu dia dalam menyiapkan perlengkapan penting seperti nomor ujian.
4. Menawarkan Strategi Menghadapi Ujian. Meskipun persiapan di malam sebelumnya sedah cukup, anak tetap harus memiliki strategi saat menghadapi ujian. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu Anda beritau kepada anak agar dapat mengerjakan ujian secara optimal: 1) Membaca Pertanyaan Dengan Cermat. Minta anak agar membaca kalimat pertanyaan dengan hati-hati. Ajarkan ia agar cermat terhadap kata yang diketik tebal, miring atau diberi garis bawah. Selain itu minta ia untuk memerhatikan kata-kata seperti ‘tidak’, ’semua’ atau ‘kecuali’. 2) Menebak Dengan Cerdas. Untuk ujian dengan soal pilihan ganda, ingatkan anak agar tidak mengosongkan jawaban. 3) Jawab Yang Mudah Dulu. Ingatkan anak untuk tidak membuang-buang waktu memikirkan jawaban dari pertanyaan yang sulit. Sebaiknya, minta dia untuk mengerjakan soal-soal yang mudah dahulu. Tetapi jangan terlena karena waktu akan terus berjalan. Selain itu, beritahu anak agar tidak terlalu panik jika tidak dapat menjawab beberapa pertanyaan dengan benar. Karena untuk mendapatkan nikai bagus, bukan harus menjawab semua pertanyaan dengan benar. 4) Jangan Terburu-buru. Meskipun berhasil menjawab semua soal, ingatkan anak agar tidak tergesa-gesa mengumpulkan soal beserta lembar jawaban. Gunakan sisa waktu yang ada untuk kembali memeriksa lembar jawaban, termsuk kolom nama dan nomor ujian yang ada kalanya terlewat tanpa sadar. Khususnya untuk soal bertipe pilihan ganda, periksa kembali semua jawaban. Siapa tahu karena terlapau terburu-buru, ada jawaban yang terlewat atau malah dibubuhkan pada soal yang salah. 5) Tidak Ambil Pusing Dengan Ujian Yang Telah Berlalu. Tak jarang karena penasaran, anak masih membahas soal-soal yang tidak bisa dijawab dengan baik di waktu istirahat. Padahal ini hanya akan membuang-buang waktu karena tidak akan mengubah keadaan. -Lain halnya, kalau si anak, mencoba mencari tahu jawaban yang tepat, karena hal ini mungkin akan berguna untuk ujian di lain waktu. Yakinkan anak agar dia tetap santai dan tak perlu ambil pusing apabila bisa mengerjakan dengan baik atau tidak. Karena dia harus fokus untuk menghadapi soal ujian berikutnya.
5. Buat Anak Tetap Tenang. Perasaan tegang sebelum ujian bisa menghinggapi siapa saja tak terkecuali anak Anda. Perasaan seperti ini memang wajar. Sekalipun demikian, jangan biarkan anak menjadi terlalu tegang. Karena hal ini justru akan menganggu konsentrasinya saat mengerjakan soal-soal ujian. Berikut ini beberapa saran yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi ketegangan anak menjelang ujian: 1) Bicara Dengan Nada Positif. Ajarkan anak untuk mengganti pikiran negatif menjadi positif. Misalnya, jika dia terus menerus bertanya, “Aduh aku bisa nggak ya, Ma? Matematika kan sulit.” Katakan kepadanya untuk bersikap positif, contoh, “Kamu pasti bisa. Kan Sudah belajar.” 2) Jangan Membesar-besarkan Masalah. Bagi sebagian anak, soal-soal sulit layaknya sebuah jalan buntu. Jika sudah menemukan satu saja soal yang sulit dijawab, mereka menjadi enggan utnuk mengerjakan soal berikutnya. Beri pengertian bahwa satu soal sulit tak perlu menjadi penghalang mereka mengerjakan soal-soal yang lain. 3) Menikmati Hal-Hal Yang Menyenangkan. Ajarkan anak cara mengatasi perasaan tegang dengan memikirkan hal-hal yang menyenangkan. Minta dia memejamkan mata lalu manrik napas dalam-dalam. Kemudian, minta dia membayangkan hal-hal yang membuatnya senang seperti saat dia berhasil memenangkan lomba lari atau saat berlibur ke Bali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar