Rabu, 06 April 2011

Menganalisa Akhlak Anak

Menganalisa Akhlak Anak


Menganalisa Akhlak Anak
Ayah, Ibu bantulah untuk membukakan pintu-pintu kebaikan didunia dan diakhirat. Adalah kewajiban ketika orang tua harus mendidik dan mengarahkan buah hati agar berperilaku dalam ketaqwaan. Tidak hanya sekedar ketika dewasa mau mendoakan kita, tetapi menyeluruh dalam segala hal dari kekuatan ibadah, muamalah dan akhlak etika.

يايُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا قُوْآ اَنْفُسَكُمْ وَ اَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَ اْلحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلئِكَةٌ غِلاَظٌ شِدَادٌ لاَّ يَعْصُوْنَ اللهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَ يَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ. التحريم

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, tidak mendurhakai (perintah) Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. At-Tahrim : 6)

Sudah dambaan semua orang tua menginginkan anak-anaknya memiliki akhlak yang mulia, menghormati orang tua, saleh dan berkasih sayang dengan saudara dan teman.

"Namun pada kenyataannya sering pula terjadi bahwa anak yang telah dirawat diberikan kasih sayang hingga tumbuh dewasa. Telah menjadi seseorang yang memiliki perilaku yang tidak diinginkan oleh orang tua manapun."

Jauh dari kesalehan, berkata-kata kasar berkepribadian keras dan tidak sopan bahkan berbuat sesuatu yang membuat aib bagi keluarga.

Sobat, marilah kita merenung untuk menganalisa kenapa sang anak bisa berkata-kata kasar?

1. Koneksi anak dengan dunia luar, televisi, HP, Internet adalah beberapa alat electronic yang menghubungkan anak dengan lingkungan sekitar. Efek buruk didapatkan ketika bagaimana cara bicara, prilaku dan lain sebagainya. Contohnya saja, sajian yang diperuntukan untuk dewasa terkadang anak-anak ikut melihatnya, bagaimana seorang yang sedang terkenal berbicara dengan bahasanya yang dianggap sedang ngetrend dan itu dianggap wajar-wajar saja, maka anak yang masih polos dengan gampang meniru perkataannya.

2. Lingkungan sekitar, Lingkungan sangat berpengaruh terhadap sikap dan perilaku anak-anak, ketika seorang temannya berkata kasar/jorok misal dengan menyebut nama-nama binatang "bab*!" anak itu akan berfikir bahwa kata-kata mengandung kekuatan dalam bergaul dengan teman-temannya. Anak akan berfikir, jika emosi maka harus mengeluarkan nama binatang atau kata-kata kasar lainnya, dan itu adalah wajar.

3. Orang tua, kerabat atau saudara, jika lingkungan yang terdekatnya saja (orang tua, kerabat, saudara) sudah memberikan contoh yang tidak benar dalam berkata-kata, maka jangan heran jika si kecil berkata-kata kasar/jauh dari etika seperti yang dicontohkan. Jika anda sebagai orang tua sedang bercanda dan mengeluarkan kata kasar, maka meskipun itu adalah sebuah candaan, maka itu akan dianggap sebagai sesuatu yang lazim bagi seorang anak untuk berkata-kata kasar.

Tak hanya kata-kata kasar, akhlakpun akan mengikutinya...
Jika kata-kata yang kasar sudah menjadi sesuatu yang wajar diucapkan oleh seorang anak, dan orangtuapun membiarkannya begitu saja, maka bersiap-siaplah mendapat kejutan yang lainnya yaitu akhlak anakpun akan terancam berprilaku tidak sopan.

Hati-hati anda bisa menjadi salah satu penyebabnya!
Jangan salahkan anak 100% ketika prilaku si kecil buruk, bisa jadi orang tua memberikan saham buruk pada prilaku si kecil. Misalnya saja ketika anda meyuruh kepada pembantu dirumah, "Bibi, ambilkan sepatu di dalam lemari dan ga pake lemot!" jika kata-kata itu yang anda keluarkan ketika menyuruh pada pembantu, maka si kecil akan merekam itu semua dan melakukan hal yang sama. Tapi jika anda memberikan contoh yang baik "Bibi, boleh minta tolong ambilkan sepatu?terima kasih" maka si kecil akan merekam bahwa jika perlu sesuatu harus menggunakan kata "tolong dan terima kasih."

Bagaimana menyikapinya?

1. Berikan contoh kepada anak, berikan si kecil contoh yang nyata bagaimana sikap dan kata-kata yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
2. Bimbing dan dampingi anak dengan tindakan, anak akan mendapatkan bimbingan mengenai akhlak baik disekolah, ditempat les ataupun di pengajian, namun sebenarnya yang paling efektif adalah membimbing dirumah dengan sebuah tindakan. Misalnya, ketika si kecil mendapatkan sesuatu, anda harus menyuruhnya berkata "terima kasih", jika memerlukan sesuatu dan membutuhkan bantuan orang dewasa untuk melakukannya, maka anda harus membimbingnya dengan langsung member tahu ke anak untuk ucapkan kata "tolong" ketika memerlukan sesuatu dsb. Hal ini sangat berbeda jika anda hanya menjelaskan kepada anak jika begini harus ini, harus itu, tanpa anda damping itu akan kurag efektif.
3. Berikan lingkungan yang kondusif, lingkungan keluarga, teman-teman dan sekolah. Sekolah adalah salah satu tempat yang harus betul-betul diperhatikan, jangan biarkan anak masuk ke dalam sekolah yang pembelajaran akhlaknya kurang baik apalagi masuk ke dalam sekolah yang dominasi nonmuslim terlebih jika anak masih sangat kecil karena itu akan mempengaruhi perkembangan anak.
4. Do'akan anak, tentu saja orang tua akan selalu mendo'akan anak-anaknya agar menjadi anak yang sholeh/hah, namun hati-hati jangan sekali-kali mengeluarkan sumpah serapah/ kata-kata yang tidak baik ketika anda terutama ibu, ketika sedang kesal, karena itu bisa saja menjadi sebuah do'a. maka sekesal-kesalnya terhadap anak, keluarkanlah kata-kata yang baik dan jangan sampai kita memberikan contoh yang tidak baik kepada anak ketika kita emosi.

Anak adalah asset masa depan orang tua, dan masa depan anak berada digenggaman orang tua, mau jadi apa dan menjadi apa seorang anak, tergantung bagaimana orang tua mendidik anak.
Ayah, Ibu bantulah untuk membukakan pintu-pintu kebaikan didunia dan diakhirat. Agar aku bisa masuk ke dalam pintu syurga yang indah, dan bersamanya denganmu wahai ayah dan ibu. Amin.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَ ذُرّيـَّاتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّ اجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا. الفرقان

Ya Tuhan kami anugerahkanlah kepada kami, istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa. (QS. Al-Furqaan : 74)


Wallahu a'lam bishawab. Semoga bermanfaat.